Friday, July 31, 2020

Lapisan-Lapisan Tanah - Pelajarn SMP kelas VIII

Permukaan bumi yang dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup terdiri dari daratan dan lautan. Daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air. Daratan tempat kita tinggal saat ini merupakan lapisan bumi yang padat dan tersusun dari tanah dan batuan.
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Bagi tumbuhan, tanah merupakan media yang menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Manusia dan hewan yang berkedudukan sebagai produsen dalam ekosistem sangat bergantung pada tanaman untuk mendapatkan bahan makanan sehingga dapat tumbuh dan berkembang biak. Oleh karena itu, manusia perlu menjaga kelestarian tanah dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Lapisan-Lapisan Tanah
Lapisan tanah adalah susunan yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah. Lapisan tanah dapat dikelompokkan berdasarkan penampakan fisik, warna, dan tekstur tanah. Secara umum tanah memiliki 4 lapisan yaitu lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah, dan lapisan induk. Mari kita lihat video berikut:
Lapisan atas merupakan lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm, sering disebut dengan istilah Top Soil. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling subur, karena banyak mengandung bahan organik. Oleh karena itu lapisan ini merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan. 
Lapisan tengah terletak tepat di bagian bawah top soil dengan ketebalan antara 50 cm hingga 1 meter. Lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang terletak di lapisan bawah dengan material top soil yang terbawa air kemudian mengendap. Ciri yang dimiliki oleh lapisan tanah ini adalah berwarna lebih cerah dibandingkan lapisan di atasnya dan bersifat lebih padat. Lapisan ini sering disebut dengan tanah liat.
Lapisan bawah merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk dan sudah tercampur dengan tanah endapan pada lapisan diatasnya atau tanah liat.
Lapisan induk tanah berada pada lapisan paling bawah, terdiri dari materi anorganik dari pecahan batuan yang berasal dari lapsisan yang ada di bawahnya dan tidak mengandung humus

Komponen Penyusun Tanah
Sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis makhluk hidup, tanah terdiri atas beberapa komponen yaitu bahan padatan (mineral), bahan organik, air dan udara. Komposisi komponen tanah dapat berubah dan berbeda-beda dari tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Namun demikian secara rata-rata, komposisi komponen utama yang terdapat dalam satu satuan volume tanah 

Bahan padat penyusun tanah adalah berupa batuan yang terbentuk secara alami, tersusun atas campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Batuan-batuan tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah yang mengandung kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif. Ion yang terkandung dalam mineral merupakan nutrisi bagi tumbuhan. Contoh ion positif yang ada dalam tanah antara lain Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sedangkan contoh ion-ion negatif antara lain nitrat (NO3-), dan fosfat (H2PO4 2-).
Bahan organik tanah terdiri atas sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang mati, daun yang gugur ataupun feses yang telah diuraikan oleh bakteri dan jamur. Hasil dari penguraian ini sering disebut dengan humus. Humus memiliki peran yang sangat penting bagi kesuburan tanah dan tanaman yang ada diatasnya
Air dan udara akan menempati daerah pori-pori tanah (rongga) yang terletak di antara partikel (batuan) tanah. Selain itu rongga udara juga dapat kita jumpai di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Aktivitas hewan juga dapat membentuk rongga udara.
Berbeda dengan komposisi tanah secara umum, tanah gambut memiliki komposisi yang hanya terdiri dari bagian padat 100% berupa bahan organik, dan ruang porinya 100% terisi air. Tanah gambut tidak mengandung bahan mineral dan udara. Hal ini mengakibatkan tanah gambut tidak produktif jika dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Di Indonesia tanah gambut banyak ditemukan di kawasan rawa di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan dan Papua.

Sifat Tanah
Tanah yang subur tidak hanya ditentukan oleh kandungan mineral di dalamnya  saja tetapi juga sifat fisika dan kimia tanah. Sifat fisika tanah  adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan penyusunnya.  Sifat fisika tanah mencakup tekstur, struktur, porositas dan warna tanah.
Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Setiap jenis tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karenanya tanah dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain tanah pasir,  tanah liat, dan tanah lempung. Pasir memiliki partikel yang berukuran paling besar yaitu 2 – 0,05 mm, liat memiliki partikel yang berukuran paling kecil yaitu < 0,002 mm. Keadaan struktur tanah sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik tanah yang lain seperti  struktur tanah ,  porositas tanah, dan warna tanah.
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk gumpalan kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda). Beberapa jenis struktur tanah antara lain granular,  gumpal (blocky), prisma (prismatic), tiang (columnar), dan  lempeng (platy).

Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Besar kecilnya kemampuan tanah dalam menyerap air berhubungan dengan tingkat kepadatan tanah. Semakin padat tanah, porositas tanahnya semakin kecil karena tanah yang padat sulit untuk menyerap air. Tanah yang baik adalah tanah yang porositasnya besar karena akan memudahkan akar tanaman untuk menembus tanah dalam mencari bahan organik. Selain itu tanah tersebut juga mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak kekurangan air. Ukuran porositas dan kualitas tanah dapat dilihat pada tabel berikut
   Warna tanah merupakan ciri fisik yang paling mudah dikenali. Perbedaan warna tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin hitam warna tanah menunjukkan tanah tersebut semakin subur. Sebaliknya semakin terang warna tanah menunjukkan semakin tidak suburnya tanah tersebut.

Salah satu sifat kimia tanah yang perlu kamu ketahui adalah derajat keasaman tanah atau pH. Nilai pH tanah dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan kesuburan tanah. Tanah yang subur memiliki pH antara 6 – 7. Pada kisaran tersebut unsur hara tersedia bebas di dalam tanah dan mudah larut dalam air. Keadaan yang demikian memudahkan tanaman untuk menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah.
Pada tanah asam (pH < 4,5), tanah banyak mengandung ion Al, Fe, dan Mn. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P (fosfor), K ( kalium), S (sulfur), Mg (magnesium) dan Mo (molibdenum) sehingga tanaman tidak dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam tanahnya banyak. Selain itu, tanah asam juga banyak mengandung logam berat seperti Al dan Cu yang dapat meracuni tanaman.
Pada tanah basa dengan nilai derajat keasaman (pH>7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium), sementara unsur mikro molibdenum (Mo) berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan tanaman keracunan. Selain itu tanah basa juga akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu karena tumbuhan kekurangan unsur hara yang terdapat pada tanah seperti seng, tembaga, mangan, dan besi

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Nota Olshop Kosong - free download

INVOICE / NOTA UNTUK ONLINE SHOP Nota yaitu bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai, Nota di buat oleh pedagang dan diberik...