Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia. Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya" – atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara" Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang individu, yakni: Warga Negara Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:
- Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
- Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
- Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.
- Perjuangan yang dilakukan mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
- Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
- Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
- Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya.
- Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada wali kota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar; dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar. Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibu kota Indonesia Jakarta. Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada wali kota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar; dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar. Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibu kota Indonesia Jakarta. Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
Kerangka undang-undang untuk gelar tersebut awalnya menggunakan nama Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang dibuat pada saat dikeluarkannya Dekret Presiden No. 241 Tahun 1958. Gelar pertama dianugerahi pada 30 Agustus 1959 kepada politisi yang menjadi penulis bernama Abdul Muis, yang wafat pada bulan sebelumnya.[4][5][6] Gelar ini digunakan saat pemerintahan Sukarno. Ketika Suharto berkuasa pada pertengahan 1960an, gelar terbut berganti nama menjadi Pahlawan Nasional. Gelar khusus pada tingkat Pahlawan Nasional juga dianugerahkan. Pahlawan Revolusi diberikan pada tahun 1965 kepada sepuluh korban peristiwa Gerakan 30 September, sementara Sukarno dan mantan wakil presiden Mohammad Hatta diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 1988 karena peran mereka dalam membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
170 pria dan 15 wanita telah diangkat sebagai pahlawan nasional, yang paling terbaru adalah Roehana Koeddoes, Himayatuddin Muhammad Saidi, Sardjito, Abdul Kahar Mudzakkir, Alexander Andries Maramis, dan Masjkur pada tahun 2019.[7] Pahlawan-pahlawan tersebut berasal dari seluruh wilayah di kepulauan Indonesia, dari Aceh di bagian barat sampai Papua di bagian timur. Mereka berasal dari berbagai etnis, meliputi pribumi-Indonesia, peranakan Arab, Tionghoa, India, dan orang Eurasia. Mereka meliputi perdana menteri, gerilyawan, menteri-menteri pemerintahan, prajurit, bangsawan, jurnalis, ulama, dan seorang uskup. Indonesia adalah Negara yang memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945. Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali pahlawan nasional yang memperjuangkan negaranya. Baik itu pahlawan pada era penjajahan Belanda dan jepang, Pahlawan pada era proklamasi dan pahlawan revolusi setelah proklamasi.
Pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada para pahlawan yang berjuang untuk memajukan bangsa. Tanpa jasa para pahlawan Indonesia, mungkin saat ini kita belum merdeka dan kemungkinan masih dijajah oleh bangsa lain. Para pahlawan nasional Indonesia banyak sekali memberikan kontribusi untuk bangsa ini.
1. IR. SOEKARNO
Soekarno/ Sukarno/ Ir. Soekarno adalah presiden pertama kali di Indonesia bersama wakilnya Drs. Muhammad Hatta pada periode 1945- 1466. Soekarno juga merupakan Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Muh Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno berperan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia.
Selain beliau menjadi tokoh proklamator dan menjabat presiden yang pertama kali, Soekarno dikenal juga sebagai pencetus Dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila. Tidak hanya itu saja, beliau juga seorang orator yang sangat handal dan juga sebagai politikus yang cerdas dan menguasai delapan bahasa.
Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya dan meninggal di dunia pada tanggal 14 Maret 1980 pada usia 77 tahun.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
2. MOHAMMADA HATTA – PAHLAWAN NASIONAL
Mohammad Hatta merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang juga sering di sebut dengan panggilan Bung Hatta. Beliau adalah seorang wakil presiden Ir. Soekarno, presiden yang pertama kali di Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Bersama dengan Ir. Soekarno.
Bung Hatta merupakan seorang pejuang, beliau mendapat gelar sebagai pahlawan proklamator., negarawan, ekonom dan juga menjabat sebagai wakil presiden. Beliau bersama dengan Soekarno berperan penting dalam kemerdekaan republic Indonesia dari penjajahan Hindia Belanda dan kemudian memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada saat menjabat sebagai wakil presiden, beliau menulis buku tentang kopreasi. Sehingga karena perannya tersebut, beliau mendapat julukan sebagai “Bapak Koperasi”.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
3. AHMAD YANI – PAHLAWAN NASIONAL
Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo, Jawa tengah. Semua anggota keluarganya bekerja di pabrik gula milik orang Belanda. Pada tahun 1927, Ahmad Yani bersama keluarganya pindah ke Batavia, dimana ayahnya bekerja untuk General Belanda. Pada tahun 1940, Ahmad Yani menjalani wajib militer dengan tentara Hindia-Belanda dan meninggalkan sekolah tingginya.
Kemudian Ahmada yani belajar topografi di kota Malang, Jawa Timur. Pada tahun 1942, proses belajar mengajarnya terganggu karena datangnya pasukan dari Jepang. Pada waktu yang bersamaan, Ahad Yani dan kelurganya pindah ke Jawa Tengah.
Pada tahun 1943, Beliau bergabung dengan dengan tentara militer yang di sponsori Jepang Peta (Pembela Tanah Air) dan melanjutkan latihannya di Magelang. Setelah selesai pelatihan ini, Ahmad Yani minta untuk di lantik sebagai sebagai komandan peleton Peta dan kemudian dipindahkan ke Bogor, Jawa Barat. Setelah bertugas disana, kemudian kembali ke Magelang sebagai Instruktur.
4. AS’AD SYAMSUL – PAHLAWAN NASIONAL
K.H.R As’ad Syamsul Arifin lahir pada tahun 1897 di kota mekah dan wafat pada tanggal 4 Agustus 1990 di Situbondo jawa Timur tepat di usia 93 tahun. K.H.R As’ad adalah seorang ulama besar sekaligus seorang tokoh Nahdlatul Ulama dan terakhir menjabat sebagai Dewan Penasehat (musytasar) dan beliau menjabat di Nahdlatul Ulama hingga sampai akhir hayatnya. Selain menjabat sebagai tokoh besar di Nahdlatul Ulama, beliau juga pengasuh sebuah pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Desa Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
K.H.R As’ad juga sebagai penyampai pesan (Isyarah) berupa tongkat yang disertai dengan Ayat Al-Qur’an dan Kholil Al-Bangkalani untuk Hasyim Asy’ari dan saat itu menjadi cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
5. CUT MUTIA – PAHLAWAN NASIONAL
Cut Mutia lahir pada tahun 1970 di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara dan wafat pada tanggal 24 Oktober 1910. Cut Mutia adalah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia dari Aceh. Pada awalnya Cut Mutia merupakan pahlawan dalam perlawanan Belanda bersama suaminya yaitu Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong.
Setelah Cut Mutia di tinggal oleh Teuku Muhammad, kemudian beliau menikah lagi dengan Pang Nangroe sesuai wasiat dari suaminya sebelum wafat. Mereka bergabung dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Tetapi pada suatu pertempuran di Paya Cicem, Cut Muti dan para wanita lainnya melarikan diri dan lari ke hutan. Sedangkan Pang Nagroe tetap melakukan perlawanan yang akhirnya tewas pada tanggal 26 September tahun 1910.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
6. CUT NYAK DHIEN – PAHLAWAN NASIONAL
Cut Nyak Dhien merupakan seorang pahlawan Indonesia yang dilahirkan pada tahu 1984 di Lampadag, kerajaan Aceh. Beliau merupakan salah satu pahlawan wanita yang memiliki semangat tinggi dalam melawan Belanda.
Cut Nyak Dhien memiliki seorang suami yaitu Teuku Umar. Beliau juga salah satu pahlawan nasional Indonesia yang gugur di medan perang. Teuku Umar wafat pada tanggal tanggal 11 januari tahun 1899. Sedangkan Cut Nyak Dhien sendiri wafat pada tanggal 6 November tahun 1908 dan dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.
Cut Nyak Dhien juga bergabung dengan para pejuang Aceh yang pada saat itu belum tertangkap. Nama Cut Nyak Dhien kini namanya diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.
7. IDHAM CHALID – PAHLAWAN NASIONAL
Dr. KH. Idham Khalid adalah pahlawan nasionala Indonesia yang lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 di Satui, Kalimantan Selatan. Belaiu wafat pada tanggal 11 Juli 2010 tepat di usia 88 tahun. Idham Khalid merupakan salah satu pahlawan yang sangat berpengaruh pada saat masanya.
Idham khalid merupakan tokoh paling muda pada saat memimpin ormas dan belia salah satu orang yang menjabat paling lama. Idham Khalid selain terkenal sebagai tokoh besar pada zaman orde baru maupun orde lama. Ormas tersebut berdiri pada tahun 1926. Dalam ormas tersebut diberi logo bola dua dan bintang Sembilan. Idham melewati karirnya dengan sangat cemerlang hingga pada puncak impiannya.
8. JENDRAL SUDIRMAN – PAHLAWAN NASIONAL
Jendral Sudirman adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang memiliki jabatan sebagai Jendral Besar TNI Anumerta Sudirman. Beliau mendapatkan gelarnya di usia 31 tahun. Jendral Sudirman adalah seorang yang sangat berjasa pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Pahlawan yang terkenal dengan perang gerilya dan serangan pada tanggal 1 Maret 1949.
Jendral Sudirman diangakat menjadi panglima besar pada tanggal 18 Desember 1948 dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi Militer II untuk menduduki kota Yogyakarta. Sudirman bersama dengan kelompok kecil dari tentara dan dokter pribadinya, selama tujuh bulan mereka melakukan gerilya ke arah selatan.
Sudirman mengomandoi dalam kegiatan militer di pulau Jawa termasuk serang 1 maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh Kolonel Seharto. Beliau wafat di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950, tepatnya pada 34 tahun.
9. JOHN LIE – PAHLAWAN NASIONAL
John Lie lahir di Menado pada tanggal 9 Maret 1911dari keluaga Tionghoa. Pada awalnya John merupan seorang mualim dari di pelayaran niaga milik pemerintahan Belanda, Koninklijke Pakertvaart Maatchappij atau sering disingkat KPM yang kemudian bergabung dengan ALRI. Pada saat itu John sedang bertugas di Cilacap.
John berhasil membersihkan ranjau yang ditanam oleh Jepang, pada masa itu untuk menghalau pasukan sekutu. Atas jasanya John dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor. Dengan menggunakan kapal motornya, John dengan beraninya menembus blockade laut yang di sekitar perairan Selat Malaka yang dilakukan oleh Angkatan Laut Belanda.
John melakukan paling sedikit 15 kali berhasil menembus blokade Belanda. Pada tahun 1947-1949 John berhasil memasok senjata, amunisi, dan obat- obatan dalam jumlah besar kepada para pejuang yang ada di Sumatra.
10. KARTINI – PAHLAWAN NASIONAL
Raden Ayu Kartini atau Raden Adjeng Kartini adalah salah satu pahlawan nasional wanita yang sangat berjasa untuk bangsa ini. Kartini hampir seluruh hidupnya dihabiskan untuk memperjuangkan kesetaraan untuk kaumnya. Belia juga dikenala sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi.
Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Pada tanggal 12 November 1903 Kartini menikah dengan seorang bupati rembang Singgih Djojo Adhiningrat yaitu seorang yang sudah pernah memiliki tiga istri. Setelah menikah, Kartini hijrah ke Rembang mengikuti suaminya. Beliau diberi kebebasan oleh suaminya untuk mendirikan sekolah untuk wanita di daerah komplek kabupaten Rembang dan bangunan tersebut sekarang dijadikan sebagai Gedung Pramuka.
Kartini wafat pada tanggal 17 September 1879 pada usia 25 tahun. Untuk mengenang jasa perjuangan Kartini, maka hari kelahirannya selalu diperingati sebagai Hari Kartini.
11. K.H AHMAD DAHLAN – PAHLAWAN NASIONAL
Muhammad Darwis atau Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di kota Yogyakarta. Beliau merupakan putera ke empat dari tujuh bersaudari dari keluarga K.H Abu Bakar.
K.H Abu bakar adalah seorang ulama besar dan khatib tersohor di Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta. Pada saat usianya masih 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di mekah selama 5 tahun. Pada periode itu Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran islam.
Pada tanggal 18 November 1912 beliau mendirikan sebuah organisasi Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta. Beliau ingin mengadakan pembaharuan dalam berfikir dan beramal sesuai dengan tuntunan agama islam. Beliau ingin mengajak umat islam kembali hidup sesuai dengan ajaran islam menurut tuntunan al- Qur’an dan al- Hadist.
Sejak awal mendirikan organisasi Muhammadiyah. Beliau sudah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi organisai ini bersifat sosial dan bergerak dalam bidang pendidikan. K.H Ahmad Dahlan wafat pada tanggal 23 Februari 1923 pada usia 54 tahun.
12. KI HAJAR DEWANTARA – PAHLAWAN NASIONAL
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat sejak tahun 1922 namanya diganti menadi Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia yang merupakan seorang aktivis pergerkan kemerdekaan Indonesia, politisi, kolumnis dan juga seorang pelopor dalam bidang pendidikan kaum pribumi pada masa penjajahan belanda.
Beliau adalah pendiri Perguruan Tinggi Taman Siswa di Yogyakarta. Suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan pada masyarakat pribumi untuk mendapatkan hak pendidikan seperti halnya seorang priyayi ataupun orang- orang Belanda.
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta, tepatnya pada usia 69 tahun. Setelah meninggal, Beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional ke 2 setelah Presiden RI Ir. Soekarno.
13. LAFRAN PANE – PAHLAWAN NASIONAL
Lafran Pane lahir pada tanggal 5 Februari 1922 di Padang Sidempuan. Tetapi menurut berbagai tulisan sebelumnya, beliau lahir pada tanggal 12 April 1923 di kampung Pangurabaan, Kecamatan Sipirok yang terletak di kaki gunung Sibualbuali ibu kota Tapanuli Selatan.
Lafran Pane memulai pendidikannya di Pesantren Muhammdiyah Sipirok yang dilanjutkan oleh Pesantern K.H Ahmad Dahlan di kampung Setia dekat dengan Desa Parsominan Sipirok. Beliau merupakan salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang didirikan pada tanggal 5 Februari 1957.
Lafran Pane sangat berperan penting terhada Himpunan Mahasiswa Islam sehingga pada konggres XI HMI pada tahun 1974 di Bogor ditetapkan bahwa Lafran Pane sebagai pemarkasanya berdirinya HMI. Lafran Pane wafata pada tanggal 24 Januari 1991.
14. LAKSAMANA MALA – PAHLAWAN NASIONAL
Laksamana Malahayati adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Kesultanan Aceh. Dalam berbagai catatan, bahwa beliau adalah seorang laksamana laut wanita yang pertama kali di dunia. Beliau adalah panglima perang dari Aceh yang tersohor karena keberaniannya melawan armada Angkatan laut Belanda dan Portugis pada abad ke-16 M.
Laksamana Malahayati tidak hanya cakap dalam medan perang, tetapi juga dalam melakukan perundingan damai untuk mewakili Sultan Aceh dengan pihak Belanda. Belia juga salah satu orang yang menerima Lancaster, duta utusan Ratu Elizabeth1 di Inggris.
Laksamana Malahayati lahir di Aceh pada tahun 1550 dan wafat pada tahun 1615. Beliau dimakamkan di Desa Lamreh, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar.
15. PANGERAN ANTASARI – PAHLAWAN NASIONAL
Pangeran Antasari adalah pahlawan nasional Indoonesia yang berjuang untuk melawan Belanda pada masa penjanjahan khususnya di daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Pangeran Antasari lahir pada than 1797 di Banjar. Pada masa muda, Pangeran Antasari bernama Gusti Inu Kartapati.
Pada tanggal 14 Maret 1862, Pangeran Antasari diangkat sebagai Sultan banjardan menyandang gelar Panembahan Amirudin Mukminin yaitu sebagai pemimpin pemerintah, pemuka agama tinggi dan panglima perang. Pada tanggal 27 Maret 1968, beliau dianugrahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh Pererintah Republik Indonesia.
Pngeran Antasari Meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 1862di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang.
16. PANGERAN DIPONEGORO – PAHLAWAN NASIONAL
Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang sangat berjasa untuk bangsa ini. Beliau merupakan salah satu kerturunan dari keratin Yogyakarta. Bersama dengan rakyat Indonesia melawan pemerintahan Belanda pada tahun 1825 – 1830.
Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal 25 November 1785 di kota Yogyakarta dan wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Mkasar. Beliau adalah putra pertama dari sultan Hamengkubuwana III, yang pada saait itu menjabat sebagai Raja Kesultanan yang ke tiga. Nama Pangeran Diponegoro digunakan sebagai nama jalan di beberapa kota besar di Indonesia.
Bahkan tidak hanya sebagai nama jalan, tetapi sebagai nama- nama tempat lain seperti Universitas Diponegoro dan Stadion Diponegoro. Pada tanggal 6 November 1973, beliau mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.
17. PATTIMURA – PAHLAWAN NASIONAL
Pattimura atau sering disebut dengan panggilan Kapitan Pattimura memiliki nama asli yaitu Thomas Matulessy. Kapittan Pattimura lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Maluku. Beliau dikenala sebagai pemimpin pasukan pada saat terjadi peperangan besar, salah satunya perang pada tahun 1817. Panggeran Pattimura juga dapat menyatukan semangat rakyat dari Kerajaan Ternate hingga Tidore. Perang yang sangat ganas dan terkenal adala perang Pattimura.
Pangeran Pattimura adalah seorang yang berjuang untuk Maluku pada saat melawan VOC Belanda. Sebelumnya, beliau adalah seorang mantan sersan di militer Inggris. Sebagai seorang panglima perang, beliau beliau yang mengatur strategi perang bersama para pembantunya. Beliau dinobatkan sebagai Kapitten Pttimura pada tanggal 16 Mei 1817.
18. SULTAN HASSANUDIN – PAHLAWAN NASIONAL
Sultan Hassanudin adalah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Makasar, Sulawesi Selatan. Belaiu dikenal sebagai penguasa kerajaan islam Gowa hingga mencapai masa kejayaannya dan merupakan salah satu kerajaan terbesar di bagian timur pada Abad ke-16.
Sultan Hassanudin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Makasar, Sulawesi Selatan dan meninggal pada tanggal 12 Juni 1670 di Makasar, Sulawesi Selatan pada usia 39 tahun. Sejak dari Pemerintahan Alaudin hingga Pemerintahan Sultan Hassanudin, kerajaan Gowa memiliki pendirian yang sama yaitu menolak keras monopoli perdagangan yang dilakukan VOC Beanda. Pada saat Kerajaan Gowa merupakan salah satu kerajaan terbesar di wilayah bagian timur Indonesia yang mana jalur perdagangan sanagt dikuasai.
19. SULTAN MAHMUD BAHARUDDIN – PAHLAWAN NASIONAL
Sultan Mahmud Baharudin adalah seorang pemimpin kesultanan di Palembang-Darussalam dalam dua periode mulai dari tahun 1803- 1821). Sebelum dipimpin oleh sultan Mahmud Baharudin, Pemerintahannya dipimpin oleh ayahnya, Sultan Muhammad Bahaudin pada tahun 1776- 1803. Sebelum menjabat sebagai sultan, nama aslinya adalah Raden Hasan Pangeran Ratu.
Semenjak menjabat sebagai sultan di kerajaan Palembang menggantikan ayahnya, Sultan Mahmud melakukan perlawanan terhadap Belanda dan Inggris. Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Bharudin, beliau beberapa kali memimpin pertempuran melawan Belanda dan Inggris salah satunya yaitu Perang Menteng.
Pada saat Batavia berhasil diduduki pada tahun 1811, Sultan Mahmud Baharudin tepat tanggal 14 Mei 1811 berhasil membebaskan kota Palembang dari cengkraman Belanda. Semenjak timah ditemukan di kota Bangka, Palembang dan wilayah sekitarnya menjadi incaran Belanda dan Britania pada abad ke-18.
Pada tanggal 13 Juli 1821, Sultan Baharudin bersama keluarganya menaiki sebuah kapal Dageerad dengan tujuan ke Batavia. Dari Bativia beliau bersama keluarganya oleh Belanda diasingkan ke Ternate hingga sampai akhir hayatnya pada tanggal 26 September 1852.
20. TAN MALAKA – PAHLAWAN NASIONAL
Tan Malaka merupakan seorang aktivis kemerdekaan bangsa Indonesia, pemimpin Partai Komunis Indonesia, pendiri Partai Murba dan merupakan seoarang Pahlawan Nasional Indonesia. Tan Malaka lahir pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Siliki Sumatra Barat. Beliau dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 28 Maret 1963.
Tan Malaka memiliki nama lengkap yaitu Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka, nama Ibrahim merupakan nama aslinya, sedangkan nama Tan Malaka adalah nama semi bangsawan yang di dapat dari garis ibunya. Untuk tanggal kelahirannya Tan Malaka tidak dapat dipastikan, tetapi tempat kelahirannya saat ini dikenal sebagai Ngari Pandan Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
3. AHMAD YANI – PAHLAWAN NASIONAL
Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo, Jawa tengah. Semua anggota keluarganya bekerja di pabrik gula milik orang Belanda. Pada tahun 1927, Ahmad Yani bersama keluarganya pindah ke Batavia, dimana ayahnya bekerja untuk General Belanda. Pada tahun 1940, Ahmad Yani menjalani wajib militer dengan tentara Hindia-Belanda dan meninggalkan sekolah tingginya.
Kemudian Ahmada yani belajar topografi di kota Malang, Jawa Timur. Pada tahun 1942, proses belajar mengajarnya terganggu karena datangnya pasukan dari Jepang. Pada waktu yang bersamaan, Ahad Yani dan kelurganya pindah ke Jawa Tengah.
Pada tahun 1943, Beliau bergabung dengan dengan tentara militer yang di sponsori Jepang Peta (Pembela Tanah Air) dan melanjutkan latihannya di Magelang. Setelah selesai pelatihan ini, Ahmad Yani minta untuk di lantik sebagai sebagai komandan peleton Peta dan kemudian dipindahkan ke Bogor, Jawa Barat. Setelah bertugas disana, kemudian kembali ke Magelang sebagai Instruktur.
4. AS’AD SYAMSUL – PAHLAWAN NASIONAL
K.H.R As’ad Syamsul Arifin lahir pada tahun 1897 di kota mekah dan wafat pada tanggal 4 Agustus 1990 di Situbondo jawa Timur tepat di usia 93 tahun. K.H.R As’ad adalah seorang ulama besar sekaligus seorang tokoh Nahdlatul Ulama dan terakhir menjabat sebagai Dewan Penasehat (musytasar) dan beliau menjabat di Nahdlatul Ulama hingga sampai akhir hayatnya. Selain menjabat sebagai tokoh besar di Nahdlatul Ulama, beliau juga pengasuh sebuah pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Desa Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
K.H.R As’ad juga sebagai penyampai pesan (Isyarah) berupa tongkat yang disertai dengan Ayat Al-Qur’an dan Kholil Al-Bangkalani untuk Hasyim Asy’ari dan saat itu menjadi cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
5. CUT MUTIA – PAHLAWAN NASIONAL
Cut Mutia lahir pada tahun 1970 di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara dan wafat pada tanggal 24 Oktober 1910. Cut Mutia adalah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia dari Aceh. Pada awalnya Cut Mutia merupakan pahlawan dalam perlawanan Belanda bersama suaminya yaitu Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong.
Setelah Cut Mutia di tinggal oleh Teuku Muhammad, kemudian beliau menikah lagi dengan Pang Nangroe sesuai wasiat dari suaminya sebelum wafat. Mereka bergabung dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Tetapi pada suatu pertempuran di Paya Cicem, Cut Muti dan para wanita lainnya melarikan diri dan lari ke hutan. Sedangkan Pang Nagroe tetap melakukan perlawanan yang akhirnya tewas pada tanggal 26 September tahun 1910.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
6. CUT NYAK DHIEN – PAHLAWAN NASIONAL
Cut Nyak Dhien merupakan seorang pahlawan Indonesia yang dilahirkan pada tahu 1984 di Lampadag, kerajaan Aceh. Beliau merupakan salah satu pahlawan wanita yang memiliki semangat tinggi dalam melawan Belanda.
Cut Nyak Dhien memiliki seorang suami yaitu Teuku Umar. Beliau juga salah satu pahlawan nasional Indonesia yang gugur di medan perang. Teuku Umar wafat pada tanggal tanggal 11 januari tahun 1899. Sedangkan Cut Nyak Dhien sendiri wafat pada tanggal 6 November tahun 1908 dan dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.
Cut Nyak Dhien juga bergabung dengan para pejuang Aceh yang pada saat itu belum tertangkap. Nama Cut Nyak Dhien kini namanya diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.
7. IDHAM CHALID – PAHLAWAN NASIONAL
Dr. KH. Idham Khalid adalah pahlawan nasionala Indonesia yang lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 di Satui, Kalimantan Selatan. Belaiu wafat pada tanggal 11 Juli 2010 tepat di usia 88 tahun. Idham Khalid merupakan salah satu pahlawan yang sangat berpengaruh pada saat masanya.
Idham khalid merupakan tokoh paling muda pada saat memimpin ormas dan belia salah satu orang yang menjabat paling lama. Idham Khalid selain terkenal sebagai tokoh besar pada zaman orde baru maupun orde lama. Ormas tersebut berdiri pada tahun 1926. Dalam ormas tersebut diberi logo bola dua dan bintang Sembilan. Idham melewati karirnya dengan sangat cemerlang hingga pada puncak impiannya.
8. JENDRAL SUDIRMAN – PAHLAWAN NASIONAL
Jendral Sudirman adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang memiliki jabatan sebagai Jendral Besar TNI Anumerta Sudirman. Beliau mendapatkan gelarnya di usia 31 tahun. Jendral Sudirman adalah seorang yang sangat berjasa pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Pahlawan yang terkenal dengan perang gerilya dan serangan pada tanggal 1 Maret 1949.
Jendral Sudirman diangakat menjadi panglima besar pada tanggal 18 Desember 1948 dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi Militer II untuk menduduki kota Yogyakarta. Sudirman bersama dengan kelompok kecil dari tentara dan dokter pribadinya, selama tujuh bulan mereka melakukan gerilya ke arah selatan.
Sudirman mengomandoi dalam kegiatan militer di pulau Jawa termasuk serang 1 maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh Kolonel Seharto. Beliau wafat di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950, tepatnya pada 34 tahun.
9. JOHN LIE – PAHLAWAN NASIONAL
John Lie lahir di Menado pada tanggal 9 Maret 1911dari keluaga Tionghoa. Pada awalnya John merupan seorang mualim dari di pelayaran niaga milik pemerintahan Belanda, Koninklijke Pakertvaart Maatchappij atau sering disingkat KPM yang kemudian bergabung dengan ALRI. Pada saat itu John sedang bertugas di Cilacap.
John berhasil membersihkan ranjau yang ditanam oleh Jepang, pada masa itu untuk menghalau pasukan sekutu. Atas jasanya John dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor. Dengan menggunakan kapal motornya, John dengan beraninya menembus blockade laut yang di sekitar perairan Selat Malaka yang dilakukan oleh Angkatan Laut Belanda.
John melakukan paling sedikit 15 kali berhasil menembus blokade Belanda. Pada tahun 1947-1949 John berhasil memasok senjata, amunisi, dan obat- obatan dalam jumlah besar kepada para pejuang yang ada di Sumatra.
10. KARTINI – PAHLAWAN NASIONAL
Raden Ayu Kartini atau Raden Adjeng Kartini adalah salah satu pahlawan nasional wanita yang sangat berjasa untuk bangsa ini. Kartini hampir seluruh hidupnya dihabiskan untuk memperjuangkan kesetaraan untuk kaumnya. Belia juga dikenala sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi.
Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Pada tanggal 12 November 1903 Kartini menikah dengan seorang bupati rembang Singgih Djojo Adhiningrat yaitu seorang yang sudah pernah memiliki tiga istri. Setelah menikah, Kartini hijrah ke Rembang mengikuti suaminya. Beliau diberi kebebasan oleh suaminya untuk mendirikan sekolah untuk wanita di daerah komplek kabupaten Rembang dan bangunan tersebut sekarang dijadikan sebagai Gedung Pramuka.
Kartini wafat pada tanggal 17 September 1879 pada usia 25 tahun. Untuk mengenang jasa perjuangan Kartini, maka hari kelahirannya selalu diperingati sebagai Hari Kartini.
11. K.H AHMAD DAHLAN – PAHLAWAN NASIONAL
Muhammad Darwis atau Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di kota Yogyakarta. Beliau merupakan putera ke empat dari tujuh bersaudari dari keluarga K.H Abu Bakar.
K.H Abu bakar adalah seorang ulama besar dan khatib tersohor di Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta. Pada saat usianya masih 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di mekah selama 5 tahun. Pada periode itu Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran islam.
Pada tanggal 18 November 1912 beliau mendirikan sebuah organisasi Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta. Beliau ingin mengadakan pembaharuan dalam berfikir dan beramal sesuai dengan tuntunan agama islam. Beliau ingin mengajak umat islam kembali hidup sesuai dengan ajaran islam menurut tuntunan al- Qur’an dan al- Hadist.
Sejak awal mendirikan organisasi Muhammadiyah. Beliau sudah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi organisai ini bersifat sosial dan bergerak dalam bidang pendidikan. K.H Ahmad Dahlan wafat pada tanggal 23 Februari 1923 pada usia 54 tahun.
12. KI HAJAR DEWANTARA – PAHLAWAN NASIONAL
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat sejak tahun 1922 namanya diganti menadi Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia yang merupakan seorang aktivis pergerkan kemerdekaan Indonesia, politisi, kolumnis dan juga seorang pelopor dalam bidang pendidikan kaum pribumi pada masa penjajahan belanda.
Beliau adalah pendiri Perguruan Tinggi Taman Siswa di Yogyakarta. Suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan pada masyarakat pribumi untuk mendapatkan hak pendidikan seperti halnya seorang priyayi ataupun orang- orang Belanda.
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta, tepatnya pada usia 69 tahun. Setelah meninggal, Beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional ke 2 setelah Presiden RI Ir. Soekarno.
13. LAFRAN PANE – PAHLAWAN NASIONAL
Lafran Pane lahir pada tanggal 5 Februari 1922 di Padang Sidempuan. Tetapi menurut berbagai tulisan sebelumnya, beliau lahir pada tanggal 12 April 1923 di kampung Pangurabaan, Kecamatan Sipirok yang terletak di kaki gunung Sibualbuali ibu kota Tapanuli Selatan.
Lafran Pane memulai pendidikannya di Pesantren Muhammdiyah Sipirok yang dilanjutkan oleh Pesantern K.H Ahmad Dahlan di kampung Setia dekat dengan Desa Parsominan Sipirok. Beliau merupakan salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang didirikan pada tanggal 5 Februari 1957.
Lafran Pane sangat berperan penting terhada Himpunan Mahasiswa Islam sehingga pada konggres XI HMI pada tahun 1974 di Bogor ditetapkan bahwa Lafran Pane sebagai pemarkasanya berdirinya HMI. Lafran Pane wafata pada tanggal 24 Januari 1991.
14. LAKSAMANA MALA – PAHLAWAN NASIONAL
Laksamana Malahayati adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Kesultanan Aceh. Dalam berbagai catatan, bahwa beliau adalah seorang laksamana laut wanita yang pertama kali di dunia. Beliau adalah panglima perang dari Aceh yang tersohor karena keberaniannya melawan armada Angkatan laut Belanda dan Portugis pada abad ke-16 M.
Laksamana Malahayati tidak hanya cakap dalam medan perang, tetapi juga dalam melakukan perundingan damai untuk mewakili Sultan Aceh dengan pihak Belanda. Belia juga salah satu orang yang menerima Lancaster, duta utusan Ratu Elizabeth1 di Inggris.
Laksamana Malahayati lahir di Aceh pada tahun 1550 dan wafat pada tahun 1615. Beliau dimakamkan di Desa Lamreh, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar.
15. PANGERAN ANTASARI – PAHLAWAN NASIONAL
Pangeran Antasari adalah pahlawan nasional Indoonesia yang berjuang untuk melawan Belanda pada masa penjanjahan khususnya di daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Pangeran Antasari lahir pada than 1797 di Banjar. Pada masa muda, Pangeran Antasari bernama Gusti Inu Kartapati.
Pada tanggal 14 Maret 1862, Pangeran Antasari diangkat sebagai Sultan banjardan menyandang gelar Panembahan Amirudin Mukminin yaitu sebagai pemimpin pemerintah, pemuka agama tinggi dan panglima perang. Pada tanggal 27 Maret 1968, beliau dianugrahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh Pererintah Republik Indonesia.
Pngeran Antasari Meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 1862di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang.
16. PANGERAN DIPONEGORO – PAHLAWAN NASIONAL
Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang sangat berjasa untuk bangsa ini. Beliau merupakan salah satu kerturunan dari keratin Yogyakarta. Bersama dengan rakyat Indonesia melawan pemerintahan Belanda pada tahun 1825 – 1830.
Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal 25 November 1785 di kota Yogyakarta dan wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Mkasar. Beliau adalah putra pertama dari sultan Hamengkubuwana III, yang pada saait itu menjabat sebagai Raja Kesultanan yang ke tiga. Nama Pangeran Diponegoro digunakan sebagai nama jalan di beberapa kota besar di Indonesia.
Bahkan tidak hanya sebagai nama jalan, tetapi sebagai nama- nama tempat lain seperti Universitas Diponegoro dan Stadion Diponegoro. Pada tanggal 6 November 1973, beliau mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.
17. PATTIMURA – PAHLAWAN NASIONAL
Pattimura atau sering disebut dengan panggilan Kapitan Pattimura memiliki nama asli yaitu Thomas Matulessy. Kapittan Pattimura lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Maluku. Beliau dikenala sebagai pemimpin pasukan pada saat terjadi peperangan besar, salah satunya perang pada tahun 1817. Panggeran Pattimura juga dapat menyatukan semangat rakyat dari Kerajaan Ternate hingga Tidore. Perang yang sangat ganas dan terkenal adala perang Pattimura.
Pangeran Pattimura adalah seorang yang berjuang untuk Maluku pada saat melawan VOC Belanda. Sebelumnya, beliau adalah seorang mantan sersan di militer Inggris. Sebagai seorang panglima perang, beliau beliau yang mengatur strategi perang bersama para pembantunya. Beliau dinobatkan sebagai Kapitten Pttimura pada tanggal 16 Mei 1817.
18. SULTAN HASSANUDIN – PAHLAWAN NASIONAL
Sultan Hassanudin adalah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Makasar, Sulawesi Selatan. Belaiu dikenal sebagai penguasa kerajaan islam Gowa hingga mencapai masa kejayaannya dan merupakan salah satu kerajaan terbesar di bagian timur pada Abad ke-16.
Sultan Hassanudin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Makasar, Sulawesi Selatan dan meninggal pada tanggal 12 Juni 1670 di Makasar, Sulawesi Selatan pada usia 39 tahun. Sejak dari Pemerintahan Alaudin hingga Pemerintahan Sultan Hassanudin, kerajaan Gowa memiliki pendirian yang sama yaitu menolak keras monopoli perdagangan yang dilakukan VOC Beanda. Pada saat Kerajaan Gowa merupakan salah satu kerajaan terbesar di wilayah bagian timur Indonesia yang mana jalur perdagangan sanagt dikuasai.
19. SULTAN MAHMUD BAHARUDDIN – PAHLAWAN NASIONAL
Sultan Mahmud Baharudin adalah seorang pemimpin kesultanan di Palembang-Darussalam dalam dua periode mulai dari tahun 1803- 1821). Sebelum dipimpin oleh sultan Mahmud Baharudin, Pemerintahannya dipimpin oleh ayahnya, Sultan Muhammad Bahaudin pada tahun 1776- 1803. Sebelum menjabat sebagai sultan, nama aslinya adalah Raden Hasan Pangeran Ratu.
Semenjak menjabat sebagai sultan di kerajaan Palembang menggantikan ayahnya, Sultan Mahmud melakukan perlawanan terhadap Belanda dan Inggris. Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Bharudin, beliau beberapa kali memimpin pertempuran melawan Belanda dan Inggris salah satunya yaitu Perang Menteng.
Pada saat Batavia berhasil diduduki pada tahun 1811, Sultan Mahmud Baharudin tepat tanggal 14 Mei 1811 berhasil membebaskan kota Palembang dari cengkraman Belanda. Semenjak timah ditemukan di kota Bangka, Palembang dan wilayah sekitarnya menjadi incaran Belanda dan Britania pada abad ke-18.
Pada tanggal 13 Juli 1821, Sultan Baharudin bersama keluarganya menaiki sebuah kapal Dageerad dengan tujuan ke Batavia. Dari Bativia beliau bersama keluarganya oleh Belanda diasingkan ke Ternate hingga sampai akhir hayatnya pada tanggal 26 September 1852.
20. TAN MALAKA – PAHLAWAN NASIONAL
Tan Malaka merupakan seorang aktivis kemerdekaan bangsa Indonesia, pemimpin Partai Komunis Indonesia, pendiri Partai Murba dan merupakan seoarang Pahlawan Nasional Indonesia. Tan Malaka lahir pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Siliki Sumatra Barat. Beliau dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 28 Maret 1963.
Tan Malaka memiliki nama lengkap yaitu Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka, nama Ibrahim merupakan nama aslinya, sedangkan nama Tan Malaka adalah nama semi bangsawan yang di dapat dari garis ibunya. Untuk tanggal kelahirannya Tan Malaka tidak dapat dipastikan, tetapi tempat kelahirannya saat ini dikenal sebagai Ngari Pandan Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.
Download disini : Pahlawan Nasional + gambar.doc
No comments:
Post a Comment